Salatiga, 4 September 2024 – Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Jemaat Kristus Indonesia (STTJKI) Salatiga terus mengembangkan kemampuan berwirausaha melalui kegiatan praktik langsung yang diadakan dalam mata kuliah Entrepreneurship. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah produksi dan penjualan es buah, sebuah upaya yang tidak hanya melatih keterampilan bisnis tetapi juga menjadi ajang penggalangan dana untuk berbagai kegiatan kemahasiswaan.

Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa dilatih untuk memahami seluk-beluk menjalankan usaha, mulai dari proses perencanaan, pengadaan bahan baku, hingga pemasaran produk. “Kami ingin memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa, agar mereka lebih siap menghadapi dunia bisnis setelah lulus,” ujar Naomi, salah satu dosen pembimbing mata kuliah tersebut.
Proses produksi es buah dimulai dengan persiapan bahan baku, seperti melon, semangka, nangka, dan buah naga, yang semuanya diperoleh dari pasar lokal di Salatiga. Menurut Naomi, kualitas buah yang mudah didapatkan di daerah ini menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan produksi. “Salatiga memiliki pasokan buah segar yang melimpah, sehingga memudahkan kami dalam memproduksi es buah berkualitas,” tambahnya.
Setelah bahan siap, mahasiswa bekerja sama dalam memotong buah dan mencampurnya dengan sirup dan susu kental manis. Joko, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proses tersebut, menyampaikan bahwa mereka juga belajar mengatur komposisi rasa agar es buah tetap segar dan tidak terlalu manis. “Keseimbangan rasa itu penting, dan kami benar-benar memperhatikan hal tersebut,” ujarnya.
Tak hanya belajar proses produksi, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk memasarkan produk mereka ke masyarakat kampus dan sekitarnya. Es buah yang telah dikemas rapi dalam cup plastik dijual dengan harga yang terjangkau. Mereka diajari cara berkomunikasi dengan pembeli, menentukan harga yang kompetitif, serta memanfaatkan media sosial untuk promosi.
Namun, tak sedikit tantangan yang dihadapi para mahasiswa dalam menjalankan bisnis kecil ini. Persaingan dengan penjual lain, manajemen waktu antara kuliah dan produksi, hingga menjaga kualitas produk tetap menjadi perhatian. Dwi, salah satu mahasiswa, mengungkapkan bahwa tantangan ini justru memberikan pelajaran penting bagi mereka. “Kami belajar mengatasi masalah nyata di lapangan, dan ini sangat membantu kami memahami bisnis lebih dalam,” katanya.
Kegiatan wirausaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa, yang nantinya bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata setelah lulus. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman bahwa dunia usaha membutuhkan ketekunan dan keuletan untuk mencapai kesuksesan.
Dengan program seperti ini, STTJKI Salatiga berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang teologi, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam dunia bisnis, sebagai bekal untuk menjalani hidup yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Kewirausahaan