
Melalui kelas pertanian ini, mahasiswa STTJ KI tidak hanya mendapatkan keterampilan bercocok tanam, tetapi juga memperoleh kesempatan untuk menambah pendapatan. Setelah proses penanaman dan panen selesai, hasil sayuran seperti sawi, lombok, dan terong dapat dijual ke pasar lokal atau kepada masyarakat sekitar. Pendapatan tambahan ini membantu mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti biaya makan, transportasi, atau kebutuhan akademik.
Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan sebagian dari hasil panen untuk kebutuhan pribadi mereka. Dengan begitu, mereka dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli sayuran dari luar. Mahasiswa yang mengikuti program ini tidak hanya dilatih menjadi petani yang mandiri, tetapi juga belajar mengelola hasil panen mereka secara bijaksana. Beberapa dari mereka mungkin memilih untuk menyimpan sebagian dari hasil panen untuk dikonsumsi, sementara yang lain menjadikannya sebagai modal untuk mengembangkan usaha kecil-kecilan di bidang agribisnis.
Pengalaman ini mengajarkan mahasiswa bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menciptakan pendapatan tambahan, sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab dan kemandirian. Dengan pengelolaan yang baik, mahasiswa tidak hanya memperoleh keuntungan finansial tetapi juga belajar tentang pentingnya ketahanan pangan dan keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini membuka wawasan mahasiswa tentang potensi pertanian sebagai salah satu cara untuk mendukung kehidupan mereka di masa depan.