
STTJ KI mengadakan retreat tahunan yang berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Juni 2024. Acara ini diadakan dengan tujuan untuk memperkuat spiritualitas dan kebersamaan seluruh civitas akademika, baik mahasiswa, dosen, maupun staf. Retreat kali ini menghadirkan dua pembicara utama, Mrs. Aivy dan Mr. David, yang memberikan materi berharga tentang pentingnya membersihkan diri agar kehidupan kita dapat dipenuhi oleh kuasa Allah. Dengan suasana yang khidmat, retreat ini menjadi momen refleksi yang mendalam bagi setiap peserta untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki hubungan mereka dengan Tuhan.
Mrs. Aivy dalam sesi pembukaannya menekankan pentingnya membuang segala tindakan jahat atau keburukan yang ada dalam diri setiap orang. Ia menjelaskan bahwa untuk dapat dipenuhi oleh kuasa Allah, setiap individu harus bersedia membersihkan hati dan pikirannya dari hal-hal yang negatif. “Hanya dengan membersihkan diri dari segala kotoran jiwa, kita dapat membuka diri sepenuhnya kepada Tuhan dan menerima kuasa-Nya yang akan memampukan kita dalam melayani,” ujar Mrs. Aivy. Pesan ini diresapi oleh seluruh peserta, yang terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan.
Mr. David, pada kesempatan berikutnya, mengajak peserta untuk menyadari bahwa pelayanan kepada Tuhan memerlukan kapasitas spiritual yang baik. Ia menekankan bahwa kapasitas tersebut hanya bisa dicapai dengan memiliki hati yang bersih dan pikiran yang jernih. Ia juga mengajak peserta untuk merenungkan bahwa pelayanan yang efektif dan bermakna tidak hanya ditentukan oleh keterampilan, tetapi juga oleh integritas spiritual yang kuat. Oleh karena itu, Mr. David mendorong para mahasiswa dan dosen untuk selalu menjaga diri dari godaan yang dapat merusak hubungan mereka dengan Tuhan.
Selain pemberian materi, acara retreat juga diisi dengan berbagai simulasi dan diskusi kelompok yang menarik. Dalam simulasi ini, peserta diajak untuk mempraktikkan konsep “membersihkan diri” dalam kehidupan sehari-hari melalui contoh-contoh konkrit. Para mahasiswa dan dosen diajak merenungkan tindakan atau kebiasaan buruk apa saja yang perlu mereka tinggalkan, serta langkah-langkah apa yang harus diambil untuk bisa sepenuhnya mengandalkan Tuhan dalam kehidupan dan pelayanan mereka. Diskusi kelompok yang dipandu oleh Mr. David dan Mrs. Aivy juga berjalan interaktif, di mana setiap peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pemahaman mereka.

Antusiasme peserta terlihat dalam setiap sesi simulasi dan diskusi. Banyak dari mereka yang memberikan kesaksian mengenai pergumulan pribadi dan bagaimana mereka merasa terpanggil untuk berubah setelah mendengarkan materi yang disampaikan. Para dosen juga turut aktif berpartisipasi, memberikan perspektif dari sudut pandang pengajaran dan pelayanan yang mereka hadapi di lingkungan akademis. Diskusi-diskusi ini mempererat kebersamaan di antara peserta, menciptakan suasana yang saling mendukung dalam perjalanan spiritual masing-masing.
Retreat ini menjadi momen berharga bagi mahasiswa dan dosen STTJ KI untuk merenungkan kembali panggilan mereka dalam melayani Tuhan. Dengan materi yang disampaikan oleh Mrs. Aivy dan Mr. David, peserta diingatkan bahwa kehidupan yang bersih dari tindakan buruk akan memampukan mereka untuk melayani dengan sepenuh hati dan dipenuhi oleh kuasa Allah. Retreat ini juga menggarisbawahi pentingnya peran setiap individu dalam menjaga integritas pribadi sebagai fondasi yang kuat untuk pelayanan yang berbuah.
Di penghujung acara, para peserta menunjukkan komitmen mereka untuk menerapkan apa yang telah dipelajari selama retreat. Banyak dari mereka yang merasa lebih siap dan bersemangat untuk melanjutkan pelayanan dengan hati yang bersih dan dipenuhi oleh kuasa Tuhan. Melalui acara ini, civitas akademika STTJ KI diharapkan dapat melangkah lebih jauh dalam perjalanan spiritual mereka, dengan tekad yang lebih kuat untuk melayani Tuhan dan sesama.